Metrotvnews.com, Jakarta: Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Eagle Instutite Indonesia dan Metro TV, kembali
menyelenggarakan Eagle Awards Junior 2014 dengan tema `Generasi
Berencana`. Tema tersebut sengaja diusung karena kurangnya pemahaman
pernikahan di usia dini.
Pernikahan dini menjadi hambatan Indonesia dalam menyongsong bonus demografi. Jumlah penduduk Indonesia yang semakin padat, membuat tipisnya harapan menyambut bonus demografi beberapa tahun kedepan.
Rangkaian Eagle Award Junior 2014 dimulai dengan roadshow ke beberapa kota, seperti Yogyakarta, Medan, Padang, hingga Sorong. Dalam roadshow tersebut, Eagle Junior memberikan pengetahuan kepada anak muda tentang proses pembuatan film, mulai dari sinematografi, coaching clinic penulisan proposal film, dan teknis visualisasi film.
Peserta roadshow kemudian mengirimkan ide cerita bertemakan Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP). Ide cerita terbaik akan diproduksi menjadi film, dengan dibantu tim profesional dari Eagle Institute.
Menurut Ketua BKKBN Fasli Jalal, Eagle Awards Junior 2014 berbeda dari tahun sebelumnya. Tahun ini, Eagle Awards Junior betul-betul menjangkau banyak kota di Indonesia. Bahkan Sorong menjadi daerah dengan jumlah peserta roadshow terbanyak.
"Partisipasi anak muda dalam program Eagle Junior tahun ini sangan luar biasa. Melalui tema pematangan di usia perkawinan, kita tahu kalau banyak sekali anak muda kreatif yang punya kesadaran sosial tentang ancaman pernihakan dini. Kami upayakan program ini akan terus berjalan," ungkapnya saat ditemui Metrotvnews.com, di Gedung Metro TV, Jakarta Barat, Jumat (21/11/2014).
Saat ini, sudah ada 188 proposal yang diterima panitia. Telah terpilih lima proposal film dan siap diproduksi, yaitu :
1. `Seribu Langkah Menggapai Asa` karya Siti Winda Alfiani, Masyita Dalimuthe, dan Mikrayani Ujung, asal Medan
2. `Doom Yang Tersisa` karya Miko, Sikma, dan Siti Marfu'ah, asal Sorong, Papua
3. `Kembang Desa` karya Novita, Putri, dan Evi, asal Rembang, Jawa Timur
4. `Gadis Penembus Dunia` karya Kurnia, Agung, dan Shafira, asal Yogyakarta
5. `Di Bibir Nagari` karya Andi Atissa, Zhafirah Zhafarina, dan Resfan Alfikri, asal Payakumbuh, Sumatera barat
"Harapan saya, ini menjadi refleksi anak muda melihat permasalahan kelompoknya. Kemudian memunculkan ide kreatif mereka dalam membuat masalah itu menjadi sesuatu yang bisa disalurkan kepada orang lain, serta menjadi inspirasi," pungkas Fasli.(Sumber:Metrotvnews.com/ Liputan Gilang Akbar)
Pernikahan dini menjadi hambatan Indonesia dalam menyongsong bonus demografi. Jumlah penduduk Indonesia yang semakin padat, membuat tipisnya harapan menyambut bonus demografi beberapa tahun kedepan.
Rangkaian Eagle Award Junior 2014 dimulai dengan roadshow ke beberapa kota, seperti Yogyakarta, Medan, Padang, hingga Sorong. Dalam roadshow tersebut, Eagle Junior memberikan pengetahuan kepada anak muda tentang proses pembuatan film, mulai dari sinematografi, coaching clinic penulisan proposal film, dan teknis visualisasi film.
Peserta roadshow kemudian mengirimkan ide cerita bertemakan Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP). Ide cerita terbaik akan diproduksi menjadi film, dengan dibantu tim profesional dari Eagle Institute.
Menurut Ketua BKKBN Fasli Jalal, Eagle Awards Junior 2014 berbeda dari tahun sebelumnya. Tahun ini, Eagle Awards Junior betul-betul menjangkau banyak kota di Indonesia. Bahkan Sorong menjadi daerah dengan jumlah peserta roadshow terbanyak.
"Partisipasi anak muda dalam program Eagle Junior tahun ini sangan luar biasa. Melalui tema pematangan di usia perkawinan, kita tahu kalau banyak sekali anak muda kreatif yang punya kesadaran sosial tentang ancaman pernihakan dini. Kami upayakan program ini akan terus berjalan," ungkapnya saat ditemui Metrotvnews.com, di Gedung Metro TV, Jakarta Barat, Jumat (21/11/2014).
Saat ini, sudah ada 188 proposal yang diterima panitia. Telah terpilih lima proposal film dan siap diproduksi, yaitu :
1. `Seribu Langkah Menggapai Asa` karya Siti Winda Alfiani, Masyita Dalimuthe, dan Mikrayani Ujung, asal Medan
2. `Doom Yang Tersisa` karya Miko, Sikma, dan Siti Marfu'ah, asal Sorong, Papua
3. `Kembang Desa` karya Novita, Putri, dan Evi, asal Rembang, Jawa Timur
4. `Gadis Penembus Dunia` karya Kurnia, Agung, dan Shafira, asal Yogyakarta
5. `Di Bibir Nagari` karya Andi Atissa, Zhafirah Zhafarina, dan Resfan Alfikri, asal Payakumbuh, Sumatera barat
"Harapan saya, ini menjadi refleksi anak muda melihat permasalahan kelompoknya. Kemudian memunculkan ide kreatif mereka dalam membuat masalah itu menjadi sesuatu yang bisa disalurkan kepada orang lain, serta menjadi inspirasi," pungkas Fasli.(Sumber:Metrotvnews.com/ Liputan Gilang Akbar)
0 komentar:
Posting Komentar