2/08/2015

Artis Hingga Anggota DPR Ternyata Pernah Beli Pakaian Bekas

Pakaian bekas import di Pasar Senen
Jakarta: Pro Kontra mengenai larangan membeli pakaian bekas oleh pemerintah semakin meluas. Selain masyarakat golongan menengah kebawah ternyata para pesohor seperti artis maupun anggota DPR pernah membeli pakaian import bekas.

Hal tersebut diungkapkan salah satu pedagang pakaian bekas di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, kepada metrotvnews.com, Minggu (8/2/2015). Menurutnya beberapa artis sering datang dan membeli pakaian ditempatnya.

"Yang beli disini itu bukan hanya masyarakat biasa, artis dan anggota DPR RI juga ada juga yang belanja disini," ujar pedagang yang menolak disebutkan namanya tersebut.

Dirinya menambahkan sampai sekarang ada artis yang sering membeli pakaian ditempatnya. Bahkan, beberapa waktu lalu ada anggota DPRD DKI Jakarta ada yang belanja pakaian bekas impor hingga belasan juta rupiah.

"Kemarin ada tuh anggota DPRD DKI Jakarta belanja sampe Rp15 juta. Ada juga artis yang sekarang jadi anggota dewan, dulu pas belum punya apa-apa belanja pakaianya pasti disini," tukas dia kembali.

Sebagaimana diketahui, Kementerian Perdagangan menghimbau masyarakat untuk tidak menjual maupun membeli pakaian import bekas. Pelarangan ini buka tanpa alasan karena ada indikasi jika pakaian-pakaian yang masuk secara ilegal tersebut membawa berbagai bakteri yang bisa merugikan kesehatan.

Namun beberapa pedagang pakaian bekas import masih keukeuh jika barang yang dijualnya sehat.

"Kita kalau ambil dari bal-nya (karung pakaian) itu langsung disortir, terus di laundry bisa sampe tiga kali. Ini yang saya pakai barang bekas juga tapi nggak pernah tuh gatal-gatal," ujar pedagang lainya di Pasar Baru. (GIL)
Read »

Pedagang Pakaian Impor Bekas Mulai Ketar-Ketir




Jakarta: Larangan pemerintah membeli pakaian impor bekas ternyata mulai berdampak pada para pedagang. Beberapa pedagang mengaku mengalami penurunan omset penjualan. Apalagi saat ini gudang pakaian impor sudah ditutup oleh pihak yg berwajib.

"Pedagang itu trauma, kemarin gudang di Senen di tutup langsung sama Polda, Jadi mereka nggak mau ngomong atau di wawancarai lagi," ungkap Fia salah seorang pedagang pakaiaan bekas impor di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, saat ditemui Metrotvnews.com, Minggu (8/2/2015).

Menurut  pria yang sudah berdagang sejak tahun 1998 ini, dirinya tidak yakin jika pakaian yang dia jual bisa membawa penyakit, yang ada malah membantu masyarakat dengan ekonomi menengah kebawah.

"Usaha ini bantu masyarakat kecil sebenarnya. Disini jas yang harganya jutaan cuman dijual paling Rp 2ratus ribu.  Ini pakaian yang saya pake juga bekas semua tapi nggak ada tuh penyakit gatal atau apalah," ujar pria yang saat itu memakai  t-shirt merah tersebut.

Sebelumnya, pemerintah melalu kementerian perdagangan menghimbau masyarakat untuk tidak membeli pakaian impor bekas. Selain karena terindikasi terdapat bakteri yang bisa menyebabkan penyakit, hal tersebut juga menghambat produksi garmen lokal. (GIL)
Read »

2/07/2015

Pedagang Minta Pemerintah Kaji Ulang Larangan Beli Pakaian Bekas Impor

Jakarta: Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan menghimbau masyarakat untuk tidak membeli pakaian bekas impor, disinyalir pakaian tersebut mengandung bakteri yang dapat menganggu kesehatan.

Namun, sejumlah pedagang pakaian di kawasan Pasar Senen, Jakarta, Meminta pemerintah meninjau ulang hal tersebut karena bisa mematikan usaha masyarakat kecil.

"Ya mohon lah ke pemerintah, kita kan disini punya anak dan istri lagian barang ini bukan barang haram kayak narkoba atau apalah. Selama ini juga nggak pernah ada komplain dari pembeli soal pakaian yang dibelinya,"  kata Deny salah satu pedagang pakaian bekas saat ditemui tim Metrotvnews.com, Sabtu (7/2/2015).

Pria yang sudah 25 tahun berjualan pakaian impor bekas ini mengaku selama ini tidak pernah ada komplain dari pelangganya. Bahkan, beberapa pembeli pernah kembali lagi dan mengungkapkan kepuasannya terhadap barang daganganya.

"Selama ini juga nggak pernah ada komplain dari pembeli soal pakaian, yang ada bahkan mereka balik lagi dan bilang puas dengan barang yang saya jual," ujarnya kembali.

Senada dengan Deny, Petra seorang pedagang yang mengaku sudah berjualan selama 30 tahun mengatakan pemerintah seharusnya tidak melarang bisnis ini karena banyak sekali orang yang hidupnya bergantung pada bisnis pakaian impor bekas.

"Disini tuh dulu banyak copet, tapi setelah ada bisnis pakaian bekas impor mereka sekarang kerjanya ada yang jadi karyawan, ada yang jadi kuli, kan ini berdampak positif," ungkapnya.

Mengenai adanya hasil penelitianyang mengatakan pakaian bekas impor mengandung bakteri dirinya tidak percaya.

"Kita para penjual adalah orang pertama yang kontak langsung dengan barang, kalau ada bakteri kitalah yang kena duluan, tapi buktinya 30 tahun saya jualan pakaian bekas import nggak pernah tuh kenapa-napa," tukas Petra. (Metrotvnews.co./ Reporter Gilang Akbar)
Read »

Copyright © ABANG BERKACAMATA

Designed by